Banyuurip – Pembelajaran tentang konsep sains sederhana seringkali dianggap sulit oleh siswa Sekolah Dasar. Dalam rangka meningkatkan pemahaman siswa serta mengajarkan konsep-konsep dasar sains, seperti reaksi kimia, perubahan bentuk materi, dan fenomena alam dengan cara yang menyenangkan dan interaktif dalam pembelajaran SAINS di Sekolah Dasar. Pada tanggal 30 Agustus 2024, Amanda Salsabila Asiah, mahasiswa Biologi dari TIM II KKN UNDIP, melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) berupa eksperimen gunung berapi di SD Banyuurip 2. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa sekolah dasar mengenai proses vulkanik dan konsep sains sederhana serta memberikan pengalaman langsung kepada siswa dalam memahami proses vulkanik dan sains sederhana (30/8/24).
Eksperimen Volcano Eruption atau erupsi gunung berapi ini dilakukan di dalam kelas dengan metode yang sederhana namun interaktif. Seluruh siswa kelas 3 dan 4 turut serta dalam kegiatan ini. Mereka menunjukkan antusiasme tinggi dan tidak sabar untuk menyaksikan eksperimen tersebut. Amanda membimbing siswa dalam membuat model gunung berapi dari bahan-bahan yang mudah didapat, seperti soda kue, cuka, pewarna makanan, dan sabun cuci piring.
Selama eksperimen berlangsung siswa sekolah dasar diberikan pengarahan dalam persiapan bahan dan alat berupa botol plastik kosong, baking soda, cuka, pewarna makanan merah, dan sabun cuci piring. Kemudian dilanjutkan dengan demontrasi eksperimen dengan para siswa sekolah dasar mengikuti penjelasan langkah – langkah yang dilakukan yaitu siswa membentuk botol plastik menjadi gunung berapi dengan lilin bewarna coklat, kemudian siswa mengisi botol dengan baking soda, pewarna makanan merah, dan sabun cuci piring. Langkah terakhir adalah siswa menambahkan cuka ke dalam campuran di dalam botol, yang kemudian menyebabkan reaksi kimia dan membuat cairan meletus keluar dari botol seperti lava dari gunung berapi.
Siswa sangat antusias dan terlibat aktif selama kegiatan berlangsung. Siswa mengikuti setiap langkah dengan seksama, dan saat "erupsi" terjadi, semua mata terpaku pada gunung berapi mini yang mereka buat. Salah satu siswa, Rizky, tidak dapat menahan kegembiraannya dan berucap, "Wah, ada buih-buihnya seru banget!" Ucapannya menggambarkan betapa menariknya eksperimen ini bagi para siswa. Mereka menunjukkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana gunung berapi bekerja dan mengapa meletus. Selain itu, siswa juga belajar tentang reaksi kimia dasar yang terjadi antara baking soda dan cuka. Kegiatan ini juga membantu meningkatkan keterampilan siswa dalam bekerja secara kolaboratif dan mengembangkan rasa ingin tahu mereka terhadap sains.
Eksperimen gunung berapi ini terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa kelas 3 dan 4 tentang proses vulkanik dan konsep sains sederhana. Metode pembelajaran interaktif dan praktis seperti ini diharapkan dapat terus dikembangkan untuk mata pelajaran lainnya demi meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dasar.
Eksperimen gunung berapi ini terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa kelas 3 dan 4 tentang proses vulkanik dan konsep sains sederhana. Metode pembelajaran yang interaktif dan praktis seperti ini diharapkan dapat terus dikembangkan untuk mata pelajaran lainnya demi meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dasar. Saya merasa terhormat dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini dan menyaksikan bagaimana pendidikan interaktif dapat membuat siswa lebih tertarik dan memahami pelajaran sains dengan lebih baik. Pengalaman ini memberikan saya wawasan baru tentang pentingnya pendekatan praktis dalam mengajarkan sains kepada siswa sekolah dasar.