Banyuurip (3/8/2024). Dalam rangkaian kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diadakan oleh Universitas Diponegoro (UNDIP) di Desa Banyuurip, Kecamatan Tegalrejo, mahasiswa Nanda Felandy Putri dari jurusan Teknik Industri telah berhasil membawa inovasi yang signifikan dalam program "JELAROMA: Jelantah Beraroma untuk Aromaterapi PKK." Program ini tidak hanya berfokus pada pemanfaatan minyak jelantah, tetapi juga pada peningkatan nilai jual produk melalui desain kemasan yang menarik dan fungsional.
Program JELAROMA bertujuan untuk memberdayakan ibu-ibu PKK Desa Banyuurip dengan mengubah limbah rumah tangga seperti minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi yang bernilai ekonomis. Namun, inovasi ini tidak berhenti pada proses produksinya saja. Nanda Felandy Putri, sebagai mahasiswa Teknik Industri, memainkan peran kunci dalam mendesain kemasan yang tidak hanya estetis tetapi juga fungsional, sehingga mampu meningkatkan daya tarik dan nilai jual produk di pasaran.
Kemasan yang dirancang oleh Nanda Felandy Putri bukan sekadar pembungkus, tetapi dirancang dengan mempertimbangkan aspek ergonomis, estetika, dan efisiensi produksi. Desain ini menampilkan bentuk yang modern dan elegan, dengan pemilihan material yang ramah lingkungan serta teknik cetak yang hemat biaya, sesuai dengan kebutuhan UKM di desa tersebut. Melalui desain kemasan yang menarik, produk lilin aromaterapi tidak hanya layak untuk konsumsi pribadi tetapi juga kompetitif di pasar yang lebih luas.
Kemasan yang dihasilkan dari program ini didesain untuk menonjolkan identitas lokal sekaligus memberikan perlindungan optimal terhadap produk lilin aromaterapi. Desain yang dibuat oleh Nanda berhasil menggabungkan unsur tradisional dan modern, yang dapat dilihat dari penggunaan warna dan motif yang khas serta bentuk kemasan yang ergonomis dan mudah dibawa.
Program ini dimulai dengan sosialisasi tentang dampak negatif pembuangan minyak jelantah secara sembarangan dan pentingnya mengubahnya menjadi produk yang bermanfaat. Setelah itu, peserta diajak untuk membuat lilin aromaterapi dengan menggunakan minyak jelantah yang sudah tidak terpakai. Nanda kemudian memberikan pelatihan tentang pentingnya desain kemasan dalam meningkatkan nilai jual produk.
Dalam sesi pelatihan, Nanda menunjukkan desain kemasan yang telah ia buat, yang kemudian diaplikasikan oleh ibu-ibu PKK dalam mengemas lilin hasil produksi mereka. Kemasan ini dirancang sedemikian rupa agar mudah diproduksi secara massal dengan biaya rendah, namun tetap memberikan kesan premium pada produk.
Keterlibatan aktif ibu-ibu PKK dalam program ini sangat tinggi, terutama dalam proses pembelajaran desain kemasan. Mereka belajar tidak hanya cara memproduksi lilin aromaterapi, tetapi juga bagaimana mengemas produk tersebut agar menarik bagi konsumen. Hasil dari program ini adalah produk lilin aromaterapi yang siap dipasarkan dengan kemasan yang memiliki daya tarik komersial tinggi.
Dengan adanya kontribusi dari mahasiswa Teknik Industri seperti Nanda Felandy Putri, program JELAROMA diharapkan dapat memberikan dampak yang berkelanjutan bagi ibu-ibu PKK Desa Banyuurip. Desain kemasan yang inovatif dan fungsional ini tidak hanya meningkatkan nilai jual produk, tetapi juga membekali ibu-ibu PKK dengan keterampilan baru yang dapat mereka manfaatkan dalam berbagai usaha lainnya.
Mahasiswa KKN UNDIP berharap bahwa program ini dapat menjadi model bagi kegiatan serupa di desa-desa lain, di mana kreativitas dan keilmuan dapat bersinergi untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan bagi masyarakat.